Selasa, 22 Januari 2013

KingTok ,Buah Perkawinan Silang Warga Unggas



               Ternak itik berperan cukup besar dalam memenuhi kebutuhan protein hewani, karena selain penghasil telur juga berfungsi sebagai penghasil daging. Kontribusi telur itik terhadap kebutuhan telur di Indonesia adalah 19,35 %, sedangkan kontribusi dalam penyediaan daging hanya 0,94 %.

                     Kebutuhan daging itik terus meningkat, dan bahkan beberapa rumah makan, restoran, café dan warung tenda di perkotaan sudah banyak menyajikan menu bebek goreng, bebek panggang dan sate bebek sebagai menu unggulan.
              Salah satu jenis itik pedaging yang saat ini banyak diminati dan mulai berkembang adalah itik-entok/KingTok atau ada yang bilang juga tongki, yang dihasilkan dari perkawinan silang antara entok jantan dan itik peking petelur betina melalui proses inseminasi buatan (IB). Pemeliharaan KingTok sebagai itik pedaging memiliki beberapa keunggulan, yaitu cepat tumbuh sehingga bobot potong lebih besar, tekstur daging lebih empuk, rasanya gurih dan tidak amis (baik sebelum maupun sesudah dimasak), pemakan segalanya sehingga cost production-nya pun rendah, serta kadar lemaknya rendah yaitu hanya 1% di bagian dada dan 1,5 % di bagian paha sedangkan ayam broiler 1,3% di bagian dada dan 6,8% di bagian paha. Selain itu, masa pemeliharaan juga relatif pendek yaitu hanya dalam waktu 8 – 10 minggu, KingTok telah mampu mencapai bobot 2,5 kg/ekor.

Tidak ada komentar:

Powered By Blogger