Rabu, 30 Januari 2013

BETERNAK KINGTOK ( PEKING ENTOK )


Ternak itik berperan cukup besar dalam memenuhi kebutuhan protein hewani, karena selain penghasil telur juga berfungsi sebagai penghasil daging. Kontribusi telur itik terhadap kebutuhan telur di Indonesia adalah 19,35 %, sedangkan kontribusi dalam penyediaan daging hanya 0,94 %.

     Kebutuhan daging itik terus meningkat, dan bahkan beberapa rumah makan, restoran, cafĂ© dan warung tenda di perkotaan sudah banyak menyajikan menu bebek goreng, bebek panggang dan sate bebek sebagai menu unggulan.
     Salah satu jenis itik pedaging yang saat ini banyak diminati dan mulai berkembang adalah itik-entok/kingtok , yang dihasilkan dari perkawinan silang antara entok jantan dan itik peking  petelur betina melalui proses inseminasi buatan (IB). Pemeliharaan kingtok  sebagai itik pedaging memiliki beberapa keunggulan, yaitu cepat tumbuh sehingga bobot potong lebih besar, tekstur daging lebih empuk, rasanya gurih dan tidak amis (baik sebelum maupun sesudah dimasak), pemakan segalanya sehingga cost production-nya pun rendah, serta kadar lemaknya rendah yaitu hanya 1% di bagian dada dan 1,5 % di bagian paha sedangkan ayam broiler 1,3% di bagian dada dan 6,8% di bagian paha. Selain itu, masa pemeliharaan juga relatif pendek yaitu hanya dalam waktu 8 – 10 minggu, kingtok telah mampu mencapai bobot 2,5 kg/ekor.

KingToK ( peking entok ) Buah Perkawinan Warga Unggas


Kingtok apaan tuh? Bunyi jamkah? Bukan, melainkan anak hasil kawin suntik antara itik betina dengan entok jantan. Mungkin bagi sebagian masyarakat kita, nama ini terdengar asing. Tetapi, akan terdengar akrab di telinga, jika kita menyebut nama lainnya yaitu tiktok, serati, beranti, togri, ritog, tongki, atau mandalung. Di samping itu, perkawinan antara itik dengan entok juga bukan sesuatu yang aneh, sebab di alam perkawinan antara itik jantan dengan entok betina sering terjadi.
 
“Kebetulan kromosom (sel pembawa sifat, red.) mereka sama jumlahnya, sehingga dalam perkawinan tersebut sangat mungkin terjadi pembuahan. Tetapi, anak yang dilahirkan akan steril atau mandul. Di sisi lain, bobot tubuh entok betina lebih ringan daripada entok jantan, seukuran itiklah,” jelas Isa Banjarnegara  pencetus istilah Kingtok.

Namun, berbeda dengan kingtok yang merupakan hasil perkawinan antara entok jantan dengan itik peking betina. Perkawinan ini sebenarnya impossibleartificial insemination). Di samping itu, perkawinan antara entok jantan (rata-rata berbobot 5 kg) dengan itik betina (rata-rata berbobot 1,5 kg) akan menghasilkan kingtok seberat minimal 3 kg dalam waktu 3 bulan.

Selasa, 29 Januari 2013

Meraup untung dengan pakan alternatif KingToK Isa Banjarnegar



Pada budidaya KingToK ( pekingentok ) secara intensif, penyediaan pakan sering menjadi kendala karena sebagian besar masih mengandalkan pakan pabrik yang menghabiskan 60-70 % biaya produksi. Pakan yang digunakan pada budidaya KingToK  hanya dua jenis yaitu starter dan grower/finisher. Kebutuhan gizi stadia starter (0-3 minggu) dan grower (4-10 minggu) disajikan pada tabel berikut :
Komposisi Nutrien
Starter
Grower
Protein kasar (%)
18,70
15,40
Metionin dan sistin (%)
0,69
0,57
Lysin (%)
1,10
0,90
Kalsium (%)
0,72
0,72
P.Tersedia (%)
0,42
0,36
Energi metabolis (kkal)
2,900
2,900

Ransum kingtok dapat dibuat dengan cara mencampur beberapa bahan yang berasal dari limbah pertanian, perikanan dan pakan pabrik (konsentrat dan pur). Limbah pertanian dan perikanan sebagai sumber pakan adalah dedak padi, menir, jagung giling, bungkil kelapa, keong mas, ikan rucah segar dan kepala udang. Komposisi ransum tiktok stadia starter adalah pur komersial dan menir dengan perbandingan 2:1, sedangkan stadia grower dapat menggunakan formula ransum (R) sebagai berikut : 
Jenis bahan
R-1
R-2
R-3
R-4
Dedak padi
60
60
50
60
Jagung pipilan
15
30
-
15
Nasi kering
10
-
30
10
Kosentrat
15
-
-
-
Pur OP512
-
10
-
15
Keong mas
-
-
20
-

Pemberian pakan stadia starter sebanyak 20-40 g/ekor/hari dengan frekuensi 3-4 kali, sedangkan stadia grower sebanyak 40-60 g/ekor/hari dengan frekuensi 2-3 kali.
 Pakan alternatif dipeternakan KingToK  ISA Banjarnegara :
Jenis bahan
Umur  0 – 15hr
 >15 hari
Kosentrat
100
10
Pakan alternatif
-
40
Dedaunan
-
50
                       
          “Bobot KingTok pada umur 2,5 bulan sudah mencapai berat 2,4 Kg. Dipeternakan Kingtok Isa Banjarnegera satu ekor Kingtok sampai berat 2,4 Kg menghabiskan biaya pakanRp.4.000,0 yaitu biaya untuk membeli kosentrat 0,5 Kg  , selebihnya menggunakan pakan alternatif yang diramu sendiri ,”kata isa Banjarnegara
Powered By Blogger