Jumat, 01 Februari 2013

Pengadaan bibit KingToK


Pengadaan bibit KingTok  ( peking entok) dilakukan dengan mengawinkan entok jantan dengan itik betina. Perkawinan antara entok jantan (rata-rata berbobot 5 kg) dengan itik betina (rata-rata berbobot 1,5 kg) akan menghasilkan tiktok seberat minimal 3 kg. Perkawinan ini sebenarnya sulit terjadi, mengingat ukuran dan bobot entok jantan yang jauh lebih besar dan berat daripada itik betina. Oleh karena itu, dilakukan dengan kawin suntik (impossible artificial insemination/ inseminasi buatan).

Bebek betina akan bertelur selama tiga hingga empat bulan. Telur-telur yang dihasilkan bebek betina yang telah disuntik sperma entok, tetap dianggap sebagai telur bebek. Karena selama ini bebek selalu diternakkan, maka mereka sudah “lupa” caranya mengerami sehingga harus dibantu dengan mesin tetas. Uniknya, bila telur bebek menetas setelah 28 hari “dierami” dan telur entok menetas pada hari ke-35, maka KingToK  akan menetas pada hari ke-32 (28 hari + 35 hari = 63 hari : 2). Jika diberi makan makanan yang berkualitas, induk KingTok  ini mampu berproduksi hingga 70% (120 hari x 70% = 84 butir). Daya tetas telur induk KingTok itu hanya sekitar 33 %. Tiap 3 telur tetas hanya menghasilkan seekor bitib/ DOT (day old  KingTok ). 

Pengadaan bibit merupakan salah satu kunci keberhasilan usaha pembesaran KingTok. DOT yang baik harus sehat dan baik yang dicirikan oleh : tubuh tegap, gesit dan lincah; kaki kokoh; fisik tidak cacat dan nafsu makan tinggi. Anak tiktok yang baru lahir memiliki bobot badan 26 – 53 gram (rataan 40,03 g). Selain dengan penetasan, bibit KingTok juga dapat diperoleh dri peternakan KingTok Isa Banjarnegara Jawa Tengah . Harga bibit (DOT) adalah kisaran Rp. 4.500,-/ekor.

Tidak ada komentar:

Powered By Blogger