Rabu, 06 Februari 2013

Menikmati Gurihnya Sate Kingtok ( PekingEntok )


      Sate kingtok ( pekingentok) atau juga disebut Donald king memang belum dikenal luas.Tetapi dengan menjamurnya   kedai bebek goreng  merupakan prospek yang sangat menjanjikan.
            Banyak alasan untuk memilih sate kingtok (pekingentok) ketimbang sate lainya seperti kambing,bebek ,ayam   yang cukup  tinggi kolesterolnya.Sate kingtok dinilai lebih rendah kadar kolesterolnya ,sehingga hampir semua penggemar sate tidak ada yang menghindarinya.
            Sate kingtok (pekingentok) memang menjadi alternative bagi penggemar sate yang tidak boleh makan sate kambing karena masalah kolesterol.Kelebihan kingtok adalah memiliki daging yang tebal ,gurih dan berstektur lembut serta dagingnya rendah lemak (hanya 1% bagian dada dan 1,5 % dibagian paha.
            Kingtok (pekingentok) yang montok ,gurih tapi mentok .Berbeda dengan dengan daging bebek yang aroma amisnya masih saja melekat walau sudah dinetralisir dengan bumbu ,daging kingtok justru beraroma gurih dan wangi tanpa netralisasi bumbu apapun.Tidak amis  baik sebelum maupun sesudah dimasak .Kingtok “jenis baru “hasil perkawinan silang antara bebek peking betina dengan entok jantan.
            Agar daging satenya  empuk dan gurih maka digunakan kingtok muda.Sebab daging kingtok  muda belum terlalu alot, sehingga mudah untuk dikunyah.Selain itu, kingtok muda juga lebih mudah dalam proses pengolahanya.Sebab daginya masih sangat segar dan penuh serat muda.Namun penggunaan kingtok muda jangan terlalu muda.
            “ Kingtok (pekingentok)itu lahir dari obsesinya untuk mendiversivikasikan ternak unggas dengan yang tahan penyakit, memiliki tektur daging ayam,dan siklus pertumbuhanya cepat.Untuk ini sejak awal isa Banjarnegara mengincar bebek peking betina dan entok jantan .Berbulan-bulan dan dengan kesabaran peternakan kingtok Isa Banjarnegara dapat melahirkan unggas “ jenis baru ” bernama “KingToK” (pekingentok) “kata Isa Banjarnegara

Jumat, 01 Februari 2013

Pengadaan bibit KingToK


Pengadaan bibit KingTok  ( peking entok) dilakukan dengan mengawinkan entok jantan dengan itik betina. Perkawinan antara entok jantan (rata-rata berbobot 5 kg) dengan itik betina (rata-rata berbobot 1,5 kg) akan menghasilkan tiktok seberat minimal 3 kg. Perkawinan ini sebenarnya sulit terjadi, mengingat ukuran dan bobot entok jantan yang jauh lebih besar dan berat daripada itik betina. Oleh karena itu, dilakukan dengan kawin suntik (impossible artificial insemination/ inseminasi buatan).

Bebek betina akan bertelur selama tiga hingga empat bulan. Telur-telur yang dihasilkan bebek betina yang telah disuntik sperma entok, tetap dianggap sebagai telur bebek. Karena selama ini bebek selalu diternakkan, maka mereka sudah “lupa” caranya mengerami sehingga harus dibantu dengan mesin tetas. Uniknya, bila telur bebek menetas setelah 28 hari “dierami” dan telur entok menetas pada hari ke-35, maka KingToK  akan menetas pada hari ke-32 (28 hari + 35 hari = 63 hari : 2). Jika diberi makan makanan yang berkualitas, induk KingTok  ini mampu berproduksi hingga 70% (120 hari x 70% = 84 butir). Daya tetas telur induk KingTok itu hanya sekitar 33 %. Tiap 3 telur tetas hanya menghasilkan seekor bitib/ DOT (day old  KingTok ). 

Pengadaan bibit merupakan salah satu kunci keberhasilan usaha pembesaran KingTok. DOT yang baik harus sehat dan baik yang dicirikan oleh : tubuh tegap, gesit dan lincah; kaki kokoh; fisik tidak cacat dan nafsu makan tinggi. Anak tiktok yang baru lahir memiliki bobot badan 26 – 53 gram (rataan 40,03 g). Selain dengan penetasan, bibit KingTok juga dapat diperoleh dri peternakan KingTok Isa Banjarnegara Jawa Tengah . Harga bibit (DOT) adalah kisaran Rp. 4.500,-/ekor.
Powered By Blogger